Tips Belajar Efektif a la Gontor

Tips belajar efektif a la Gontor. Source: Instagram.com/pondok.modern.gontor

Tulisan kali ini saya buat waktu saya ingin menulis sesuatu tentang tips belajar. Tetapi kebanyakan yang saya temukan, bagi saya kurang memuaskan.

Saya telusuri diri saya sendiri. Mungkin saya masih mengadopsi cara belajar a la pondok tempat saya belajar dulu, Gontor Putri 1.

Akhirnya, saya tulis ini. Saya tulis beberapa tips yang masih saya ingat. Mungkin kalau kalian bertemu alumni lainnya, bisa minta diceritakan lebih detail, wkwk. Ini mungkin hanya berapa kecil persen di antara keseluruhannya, tetapi semoga masih bisa bermanfaat dan relevan.

1. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Kuat dan Praktik Langsung

Benefitnya belajar bahasa di Gontor adalah mendapatkan praktik dan pengamalan langsung dari apa yang dipelajari. Fokus pada pembelajaran bahasa Arab dan Inggris, peraturan bahasa di Gontor pun dibuat ketat. 

Sewaktu saya masih di Gontor, peraturannya ada 3 minggu Arabic speaking dan 2 minggu English speaking. Environment-nya pun dibuat full Arabic-English selama minggu-minggu tersebut. Misalnya, di minggu-minggu bahasa Arab, mulai dari kalimat pengumuman lisan, kalimat pengumuman tertulis, semuanya dibuat dalam bahasa Arab. Begitu pula pas bahasa Inggris.

Mungkin sekarang kebijakannya berbeda, tapi tidak lepas dari intinya. Satu/dua minggu dibuat full Arab/Inggris untuk menciptakan bilingual environment yang kuat.

Untuk menerapkan belajar secara praktik langsung seperti ini, sepertinya memang kita butuh teman atau tutor. Cari komunitas atau rekan yang punya minat belajar yang sama. Diskusikan bersama permasalahan di sekitar sembari mendalami apa yang telah dipelajari. 

Selain itu, jadikan lingkunganmu penuh dengan apa yang kamu minati. Misalnya, kamu minat dengan Matematika, mungkin kamu bisa menempelkan rumus-rumus aljabar di langit kamarmu (misalnya, wkwk). Intinya, ciptakan lingkunganmu sebagai langkah awal manifestasi dari minatmu terhadap suatu ilmu. 

2. Hafalan dengan Membuat Metode Hafalanmu Sendiri

Sudah pasti sih, ini. Nggak cuma belajar bahasa, tetapi juga untuk belajar pelajaran lainnya. Waktu di Gontor, bahkan rumus Kimia dan Fisika, kami pelajari juga dalam bentuk hafalan. 

Terus ya, ada hafalan hadis, juz amma, surat-surat pendek, yang kemudian diajukan/talaqqi kepada ustatdz/ah pengajar dan wali kelas. 

Metode hafalan tiap anak juga berbeda. Ada yang membuat keyword, ada yang baca berulang-ulang kemudian dihafalkan, ada yang 'mengaransemen' beberapa materi menjadi lagu untuk dihafalkan.

Sebenarnya untuk pelajaran eksakta, seperti Matematika, Fisika dan sejenisnya, tidak bisa dipelajari hanya dengan hafalan, ya. Mungkin belajar dengan menghafal ini hanya berlaku untuk pelajaran-pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Sejarah atau Bahasa.

Mungkin kamu bisa membuat daftar keyword penting untuk hafalanmu dalam suatu notebook kecil. Kemudian kamu bisa mendesain metode hafalan sesukamu, se-kreatifnya kamu. Itu sih, yang menyenangkan dari metode hafalan, haha.

Namun, sebelum menghafal, satu hal penting yang perlu diperhatikan: kamu memahami dengan baik apa yang kamu hafalkan. Tanpa pemahaman, hafalanmu jadi hampa, dan ilmunya nggak membekas dengan baik di memorimu. Sebaliknya, semakin baik kamu memahami apa yang kamu hafalkan, semakin mudah kamu menghafalkannya.

3. Mengajarkan Apa yang Dipelajari

Paling efektif sih, ini. Jika kamu bisa mengajarkan apa yang baru kamu pelajari dengan baik dan sederhana, artinya kamu udah 'menguasai' ilmu itu.

Ini juga yang sering diterapkan oleh santri Gontor. Setelah mempelajarinya, mereka saling menjelaskannya kepada satu sama lain. Hal itu agar pelajaran yang mereka dapatkan, lebih mudah dipahami dan melekat di memori.

Semakin sederhana kamu menjelaskan suatu ilmu, semakin tinggi tingkat pemahamanmu dan efektivitas belajarmu. 

Banyak-banyak diskusi dengan teman sesama minatmu itu. Kalau kamu baru saja mendapatkan informasi baru, jangan takut dan ragu untuk berbagi. Jangan pelit ilmu, karena barangkali setelah semuanya hilang darimu, ilmu itu satu-satunya yang masih menjadi harta berhargamu.

4. Saling Mendoakan

Ini yang sering dilakukan santri Gontor setiap kali mau ujian atau mau mengikuti seleksi sesuatu. Kami selalu meminta doa kepada sesama teman dan guru. Selain memperkuat ibadah, berdoa dan saling mendoakan adalah kunci keberkahan Gontor.

Dalam Ta'lim Muta'allim juga disebutkan, adanya doa, amal baik dan amal buruk bisa mempengaruhi keberkahan ilmu dalam hidup kita.

Maka dari itu, perbanyak istighfar, perbanyak berdoa dan keikhlasan kepada orang lain dan masa lalu. Barangkali sisi spiritual ini bisa jadi kunci keberkahan ilmu yang kita miliki.


Itulah 3 tips belajar efektif a la Gontor dari pengalamanku selama ini. Mungkin memang tips-tips itu sudah lumrah dan biasa dilakukan. Mungkin juga efektivitas belajar di Gontor paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan yang 'belajar' banget. Kursi-kursi dan aula-aula untuk belajar disediakan sebaik mungkin untuk kebebasan santri dalam belajar. Larangan gadget juga membuat para santri mau tidak mau memenuhi waktu kosong mereka dengan belajar. Hm, mungkin dengan isolasi gadget beberapa jam dalam sehari juga bisa jadi kunci efektivitas belajarmu.***

Komentar

Postingan Populer